Jakarta, HUMAS MEDIA – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan prangko merupakan ekspresi kedaulatan dalam rangkaian peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (28/4/2025).
Rangkaian peringatan ini diawali dengan pembukaan Pameran Filateli 70 Tahun KAA, kolaborasi Kementerian Kebudayaan bersama bersama PT. Pos Indonesia, Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pameran yang akan berlangsung hingga 3 Mei 2025 di Gedung Kantor Pos Asia Afrika ini menghadirkan koleksi prangko dan benda filateli bersejarah yang merekam semangat solidaritas Asia-Afrika sejak 1955, koleksi prangko 29 negara peserta KAA 1955, dan koleksi foto-foto KAA 1955.
Melalui prangko dan benda filateli tersebut, pengunjung diajak merefleksikan perjalanan perjuangan Negara-negara ‘Dunia Selatan’ (Global South) dalam membangun tatanan dunia yang lebih adil dan setara.
“Prangko adalah ekspresi kedaulatan. Seperti halnya uang, prangko menjadi simbol identitas dan medium diplomasi budaya. Prangko juga menjadi suatu cermin budaya, politik, dan identitas bangsa sehingga dapat menjadi momentum kita dalam mengenang sejarah perjuangan bangsa, termasuk momen bersejarah seperti KAA ini,” ujar Fadli.
Baca Juga:
Fadli Zon Suarakan Budaya sebagai Kekuatan Ekonomi di Doha
Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin
Puncak kegiatan ditandai dengan Seminar Hari Warisan Dunia dalam Rangka Peringatan 70 Tahun KAA yang dihadiri oleh para akademisi, sejarawan, masyarakat dan pelaku budaya lintas generasi. Dalam pidatonya, Fadli menegaskan bahwa peringatan ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen pelindungan warisan budaya di tengah bencana, konflik, dan volatilitas global.
“Karena itulah, Kemenbud mendorong penerapan Kajian Dampak Cagar Budaya (KDCB) atau Heritage Impact Assessment (HIA) sebagai salah satu persyaratan dalam setiap perencanaan pembangunan di Indonesia. Pembangunan dan upaya pelestarian harus berjalan selaras dan saling memperkuat,” ujar Fadli.