Soroti Tragedi Palestina
Ia juga menyoroti tragedi yang dihadapi oleh Palestina, di mana UNESCO mencatat hingga April 2025, sekitar 102 situs budaya hancur akibat genosida yang dilakukan Israel. “Penghancuran sistematis warisan budaya Palestina adalah bentuk perang terhadap ingatan dan identitas. Ini adalah genosida budaya. Solidaritas kita kepada Palestina adalah solidaritas kepada peradaban itu sendiri,” tegas Fadli.
Dalam konteks peringatan 70 tahun KAA, Fadli mengingatkan kembali bahwa Indonesia, meskipun baru merdeka selama 10 tahun, telah mampu berperan sentral dalam memimpin 29 negara Asia-Afrika dalam memperjuangkan prinsip kedaulatan, kemerdekaan, dan hak menentukan nasib sendiri.
“Bandung menjadi tonggak lahirnya solidaritas bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, bukan hanya dalam politik, tetapi juga dalam perjuangan identitas budaya,” pungkas Fadli yang juga menggarisbawahi bahwa prinsip-prinsip Dasasila Bandung tetap relevan hingga hari ini untuk menghadapi dunia yang semakin terpolarisasi.
Sebagai bentuk pengakuan internasional, arsip dan dokumentasi Konferensi Asia Afrika telah diinskripsi dalam daftar Memory of the World UNESCO sejak 2015. Fadli juga menyatakan dukungan terhadap prakarsa komunitas pelestari dan sejarawan untuk mengusulkan Gedung Merdeka dan kawasan Jalan Asia-Afrika sebagai Warisan Dunia UNESCO, dan Bandung sebagai Kota Diplomasi.
“Bandung adalah kota bersejarah yang menghidupkan semangat solidaritas global, dan merefleksikan kepemimpinan Indonesia di kancah dunia,”teganya.
Melalui pelestarian warisan budaya, kita perkuat jati diri bangsa, dorong kerja sama budaya sebagai jantung solidaritas global, dan dukung peran Indonesia sebagai bangsa yang berani mewarnai arah dunia dengan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian,” tutup Fadli.