INVERSI.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi melakukan pengawasan ketat terhadap jajanan anak sekolah yang menggunakan pemanis buatan untuk mencegah kasus gagal ginjal.
Diketahui bahwa Dinkes Provinsi Jawa Barat mencatat 77 kasus gagal ginjal pada anak di usia 0-15 tahun sepanjang tahun 2024. Dan terpaksa rutin menjalani cuci darah.
Di tahun sebelumnya, jumlah anak yang menjalani cuci darah mencapai 125 anak dengan faktor yang berbeda-beda.
Awasi Minuman Kemasan
Oleh karena itu, Dinkes Cimahi akan mengawsi dan menyebarkan bahaya atau dampak negatif dari minuman kemasan yang tinggi gula.
“Kita akan awasi dan menyebarluaskan informasi terkait bahayanya atau dampak negatif dari minuman kemasan yang tinggi gula sebagai upaya pencegahan gagal ginjal pada anak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cimahi, Dwihadi Isnalini, saat dikonfirmasi, Jumat 9 Agustus 2024.
Dalam kesempatan itu, Dwihadi mengatakan penggunaan pemanis buaan atau pemanis yang mengandung fruktosa dapat memberatkan fungsi ginjal dan dalam jangka waktu tertentu menyebabkan gagal ginjal.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal pada Anak, Ini Upaya Kemenkes dan RSCM dalam Deteksi Dini