INVERSI.ID – Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, kini disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto, yang telah mengundurkan diri sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.
Beberapa politisi Golkar mendukung pencalonan Bahlil, sementara yang lain meragukan kelayakannya untuk jabatan Ketua Umum Golkar.
Kabar mengenai ambisi Bahlil untuk mengambil alih kepemimpinan Golkar dari Airlangga sebenarnya sudah beredar sejak lama. Pada Maret lalu, isu tentang kemungkinan Bahlil menjadi Ketua Umum Golkar mencuat bersamaan dengan spekulasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mungkin akan bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Juga: Momen Airlangga Foto Bersama Bahlil di IKN, Ngaku Sahabat Baik
Sumber internal Golkar menyebutkan bahwa jika terpilih, Bahlil akan menawarkan posisi penting kepada Jokowi.
Bahlil semakin kuat disebut-sebut sebagai pengganti Airlangga setelah adanya pengunduran diri tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda.
Ia berpendapat bahwa posisi Ketua Umum Golkar sering kali dipegang oleh tokoh yang memiliki jabatan strategis dalam pemerintahan, kriteria yang saat ini dimiliki oleh Bahlil.
Bahlil dikenal dekat dengan Jokowi, hubungan yang terjalin sejak ia menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ke-26. Pada November 2018, Bahlil mendirikan Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Setelah Jokowi terpilih kembali pada Pemilu 2019, Bahlil kemudian diangkat menjadi Kepala BKPM pada Oktober 2019, dan pada April 2021, ia diangkat menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM setelah pembentukan Kementerian Investasi.
Baca Juga: Bahlil Disebut Bakal Jadi Menteri ESDM, Jokowi Akan Reshuffle Kabinet?
Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait siapa yang akan menggantikan Airlangga sebagai Ketua Umum. Doli menyatakan bahwa partainya saat ini fokus pada persiapan Pilkada 2024.
Golkar akan segera mengadakan rapat pleno untuk membahas penunjukan pelaksana tugas sementara Ketua Umum. Doli menambahkan bahwa semua wakil ketua umum Golkar memiliki peluang untuk dipilih sebagai pelaksana tugas tersebut.