Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kesal kepada sejumlah kepala daerah yang tak dukung Piala Dunia U-20. Padahal, venue sudah jadi.
Bentuk tak mendukung gelaran Piala Dunia U-20 ini, dilakukan oleh para kepala daerah yang menolak Timnas Israel.
Kekesalan Gibran Rakabuming Raka, tertuju pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster, yang secara terang-terangan menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20.
Gubernur Bali sendiri, secara terang-terangan mengirimkan surat kepada Kemenpora yang berisi keberatan kehadiran Timnas Israel di wilayahnya.
Gibran, sapaan Wali Kota Solo itu, soal penolakan Timnas Israel untuk berlaaga di Piala Dunia U-20 Indonesia harusnya dilakukan jauh-jauh hari untuk dilakukan penolakan.
“Aku kalau mau protes sudah dari dulu, sesimpel itu. Ini venue udah jadi, anggaran sudah keluar, sini sudah capek semua, setelah itu protes sekarang, sini sudah capek,” katanya.
Tepat tahun 2021 lalu, kata Gibran ada sebuah persetujuan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang telah ditandatangi oelh masing-masing daerah.
Lantas, Gibran mempertanyakan kesepakatan tersebut dalam sebuah perjanjian yang telah disepakati oleh para kepala daerah tersebut.
Tafsir sendiri ya, sini sudah wira-wiri, ke mana-mana, sudah menyiapkan,” ujarnya.
Sebagai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sudah berkomitmen untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, khususnya Kota Solo.
Bahkan, Gibran menawarkan Kota Solo untuk menjadi tempat berlangsungnya tempat drawing menggantikan Bali yang dibatalkan oleh FIFA.
“Sangat siap, Sabtu sudah diinspeksi, sudah sangat siap untuk jadi tuan rumah final sangat siap,” kata Gibran.
Soal kebenaran Piala Dunia U-20 di Indonesia, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut, masih menunggu kepastian dari FIFA dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Saya gak bilang pembatalan [Piala Dunia U-20 di Indonesia] tunggu saja berita resmi FIFA dan PSSI ya. Yang saya tahu pembatalan drawing,” lanjutnya.