Inversi.id – Penyebab kematian RD (23), mahasiswa teknik mesin di Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya hingga kini masih menjadi teka-teki. Meski dalam penyelidikan polisi, hasilnya diduga kuat karena bunuh diri.
Berdasarkan data yang dihimpun, RD nekat bunuh diri itu lantaran depresi berat. RD disebut sebelum meninggal kerap mengalami bullying atau perundungan dari teman-temannya di kampus.
“Dia anaknya pendiam. Dia sering dibuli. Diejek sama teman-temannya. Sering menyendiri juga,” ungkap AP, salah satu mahasiswa di kampus swasta tersebut.
“Info yang saya dapat, dia juga mengalami depresi. Tapi belum tahu benar tidaknya ya,” tambah AP.
Informasi soal RD mengalami depresi berat ini dibenarkan Kapolsek Wonocolo Kompol M Sholeh.
“Dari hasil penyelidikan kami, bahwa berdasarkan keterangan dokter psikiater yang pernah menangani yang bersangkutan, bahwa memang benar bahwa dia mengalami depresi berat,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (3/10/2024).
Sholeh mengatakan, semenjak mengalami depresi berat, RD harusnya selalu mengkonsumsi obat. Namun belakangan, ia tidak mengkonsumsi.
“Dari hasil penyelidikan sementara, memang yang bersangkutan ini depresi berat. Nah, penyebabnya apa, itu yang terus masih kami dalami, termasuk informasi adanya bullying kepada yang bersangkutan,” jelasnya.
Ditanya apakah di balik kematian RD ada orang yang terlibat, Sholeh menegaskan masih melakukan pendalaman.
“Kami belum bisa pastikan, apakah memang yang bersangkutan ini murni bunuh diri atau ada orang yang terlibat. Sampai saat ini terus kami selidiki, termasuk mencari saksi-saksi kunci yang melihat kejadian tersebut,” tandasnya.
RD ditemukan tewas bersimbah darah di halaman Kampus UK Petra Surabaya itu pada Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 10.45 WIB.
RD tewas diduga kuat setelah terjun dari lantai 12 kampus swasta tersebut. Saat ditemukan tak bernyawa itu, polisi juga menemukan handphone RD yang sudah dalam keadaan pecah dan tidak bisa menyala.
Leave a Comment