HumasMedia
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Nasional
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • biodata dan profil
  • Olahraga
  • drama korea
Thursday, Oct 30, 2025
HumasMediaHumasMedia
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Follow US
HumasMedia > Lifestyle > Mengenal Sejarah dan Filosofi Ketupat, Sajian Khas saat Idul Fitri
Lifestyle

Mengenal Sejarah dan Filosofi Ketupat, Sajian Khas saat Idul Fitri

autologin
Last updated: April 20, 2023 12:00 am
autologin
Share
SHARE

Ketupat, sajian khas saat Idul Fitri ini, rupanya memiliki sejarah yang amat panjang dan filosofi tersendiri. Berikut sejarah dan filosofi dari ketupat.

Contents
Simbol Rasa SyukurSejarah KetupatFilosofi Ketupat

Ketupat identik dengan momen lebaran Idul Fitri di Indonesia.

Selain jadi makanan khas Lebaran 2023, ketupat juga digunakan masyarakat Jawa dan Bali sebagai salah satu properti pada sebuah acara adat, seperti sekatenan atau grebeg maulud yang masih dilaksanakan hingga kini.

Simbol Rasa Syukur

Makanan ketupat ini, dimaknai sebagai bentuk atau simbol dari rasa syukur masyarakat atas segala pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa.

Terbuat dari beras yang kemudian dimasukan kedalam anyaman daun kelapa muda yang umumnya berbentuk belah ketupat, merupakan sebuah definisi dari ketupat itu sendiri.

Biasanya, ketupat dihidangkan bersama dengan beberapa menu pelengkap lain, seperti opor ayam hingga rendang dan sayur godog.

Sejarah Ketupat

Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu anggota dari Walisongo, ketupas sangat penuh dengan nilai sejarah.

Bahkan, ketupat merupakan lambang perayaan hari raya Islam pada saat masa kejayaan Kerajaan Demak dibawah pimpinan Raden Patah.

Biasanya, bungkus pada ketupat terbuat dari anyaman daun kelapa yang masih muda, melambangkan identitas warga pesisir yang banyak ditumbuhi oleh pohon kelapa.

Bahkan oleh Sunan Kalijaga, ketupat dijadikan media dakwah untuk menyebarkan agama Islam.

Filosofi Ketupat

Ketupat sendiri, diambil dari bahasa Jawa yaitu “laku papat”. dengan arti empat perilaku yang tercermin dari keempat sisi dari ketupat, yaitu lebaran, lubaran, leburan, dan laburan.

Lebaran berasal dari kata “lebar” yang bermakna membukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas berbagai kesalahan dari orang lain.

Hingga kini sajian ketupat saat Idul Fitri masih dapat ditemukan dan bertahan hingga kini.

Sebab, Ketupat berbahan dasar beras yang memiliki makna nafsu dunia, sementara janur yang merupakan akronim dari Bahasa Jawa yaitu “jatining nur” memiliki makna filosofis hati nurani.

Saat beras dan janur ini digabungkan menjadi ketupat, bermakna bahwa setiap orang harus bisa mengendalikan nafsu dunia dengan menggunakan hati nurani.

Itulah sejarah dan filososi dari ketupat, sajian khas Lebaran Idul Fitri.

Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Recent Posts

  • Guru Honorer Madrasah Swasta Tuntut Kebijakan PPPK di Monas
  • Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung
  • Belkote Sajikan Kolaborasi Teknik Tradisional dan Modern di IMX 2025 Semarang
  • 70 Tahun KAA, Fadli Zon Sebut Prangko Medium Diplomasi Budaya
  • Hujan Warnai Halal Bihalal Ponpes Safinatul Qodiri Jombang Ciputat

Recent Comments

  1. Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung – HumasMedia on Teuku Riefky Harsya: Film Lokal Dominasi Bioskop di Momen Lebaran 2025
  2. Mulyati on Bengkel Umroh, Celengan Kabah dan Segudang Cara Menuju ke Mekah
  3. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Summit Nasional Media, Dahlan Iskan Ungkap Doktrin Wartawan Sekarang Berubah
  4. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin
  5. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on HPN 2025 Banjarmasin, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro Berbagi Pengalaman di Kampus ULM

You Might Also Like

Mengenal Tanggal 23 Mei 2024, Hari Waisak hingga Nikmatnya Long Weekend

3 Min Read

Dorong UMKM, Komunitas Oren Budi Luhur Hadirkan Booth Usaha di Smoke Are Fest

3 Min Read

Gara-gara Ini, WHO Pertimbangkan Status Darurat Wabah Mpox

3 Min Read

Arti Mimpi Menyusui Bayi Padahal Belum Menikah

5 Min Read
HumasMedia

Social Networks

Facebook-f Twitter Instagram Tiktok

Media Grup

HumasMedia
HumasMedia

@2025 – Humas Media Com – Inspirasi Menembus Dunia – All Right Reserved.