Jakarta, Humas Media – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti ketimpangan akses perumahan formal bagi elompok rentan. Ia mendorong pembentukan skema pembiayaan khusus untuk mendukung perumahan adaptif iklim.
Seruan itu disampaikan Menteri AHY dalam Forum Urbanisasi BRICS di Istana Itamaraty, Brasilia, Selasa (23/6/2025) waktu setempat.
Dalam sesi tematik bertajuk ‘Housing and Urban Agenda’, Menko AHY menyoroti ketimpangan akses perumahan formal bagi kelompok rentan. “Tanpa dukungan yang tepat sasaran, kelompok paling terdampak iklim justru akan terus tertinggal,” tegasnya.
Indonesia, kata AHY, kini tengah mengembangkan platform pendanaan inklusif yang menghimpun sumber daya dari pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta. Skema ini dirancang untuk mendukung renovasi hijau, pinjaman mikro, hingga insentif zonasi inklusif berbasis adaptasi iklim.
Ia menekankan bahwa kolaborasi global menjadi kunci keberhasilan agenda tersebut. “Tantangan iklim tidak bisa diselesaikan oleh pembiayaan publik semata,” kata AHY.
Ia menyebut kerja sama Indonesia dengan Bank Dunia dan ADB sebagai contoh kemitraan konkret.
Baca Juga: Timur Tengah Krisis, Akmal Marhali Sarankan Erick Thohir Surati FIFA
Menko AHY juga mengundang New Development Bank (NDB) untuk berperan dalam pendanaan, pertukaran pengalaman, serta penguatan standar pembangunan kota yang tangguh. “Kita perlu menyelaraskan kebijakan dan berbagi teknologi agar tidak ada negara yang tertinggal,” ujarnya.
Menurut AHY, perumahan harus diposisikan sebagai landasan pembangunan inklusif dan ketahanan kota. “Indonesia siap berbagi praktik terbaik bersama negara-negara BRICS demi masa depan kota yang tangguh dan berkeadilan,” katanya.
