HumasMedia
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Nasional
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • biodata dan profil
  • Olahraga
  • drama korea
Friday, Oct 31, 2025
HumasMediaHumasMedia
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Follow US
HumasMedia > Lifestyle > Nujuh Likur, Tradisi Suku Serawai Bengkulu untuk Sambut Hari Raya Idul Fitri
Lifestyle

Nujuh Likur, Tradisi Suku Serawai Bengkulu untuk Sambut Hari Raya Idul Fitri

HMedia
Last updated: April 20, 2023 12:00 am
HMedia
ByHMedia
Follow:
Share
SHARE

Setiap daerah tentunya memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Termasuk di Bengkulu, ada tradisi Nujuh Likur atau Ronjok Sayak yang dimaksudkan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Contents
Makna Tradisi Nujuh LikurAnak-anak Mengumpulkan Batok KelapaDari Sudut Pandang Agama

Tradisi Nujuh Likur ini merupakan budaya yang berasal dari salah satu suku di Bengkulu yaitu suku serawai yang banyak menetap di Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Adapun tujuan dari tradisi Nujuh Likur ini yaitu perpisahan bulan Ramadhan dan menyambut datangnya idul fitri. Biasanya dilaksanakan pada malam ke 27 di bulan Ramadan.

Saat melakukan tradisi ini, nantinya masyarakat akan membakar lujuk atau batok kelapa sebagai salah satu tradisi untuk berpisah dengan bulan Ramadan.

Makna Tradisi Nujuh Likur

Makna simbol dari tradisi Malam Nujuh Likur yakni menggambarkan pada malam kedua puluh tujuh itu kemungkinan turunnya malam penuh rahmat yang didamba setiap orang yang beriman, yaitu malam Lailatul Qadar. Menurut bahasa Suku Serawai, Nujuh Likur ini memiliki arti dua puluh tujuh.

Kemudian menurut filosofisnya, tempurung kelapa dipilih karena perlambangan buah penuh manfaat. Buah perlambangan rasa syukur, semakin banyak syukur yang dipanjatkan (tempurung) maka semakin cepat pula Tuhan melimpahkan rahmatNya.

Anak-anak Mengumpulkan Batok Kelapa

Dulunya, tradisi nujuh likur di masyarakat suku Serawai ini dilakukan oleh anak-anak yang akan mengumpulkan tempurung atau batok kelapa. Mereka biasanya mengumpulkannya pada jauh-jauh hari sebelum malam nujuh likur.

Jauh-jauh hari sayak harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur agar mudah terbakar dan dilubangi tengahnya untuk disusun di pancang kayu lanjaran.

Pada saat akan dibakar, di permukaan lanjaran yang paling atas akan disiram minyak tanah atau getah damar untuk mempermudah proses pembakaran. Lanjaran yang akan dibakar ini jumlahnya tak hanya satu.

Jumlahnya bisa semakin banyak, tergantung dari sayak yang berhasil dikumpulkan.

Dari Sudut Pandang Agama

Dikutip dari betv, dilihat dari sudut pandang agama, Ustad Dhani Hamdani Ketua Umum Masjid Raya Baitul Izzah (MRBI) mengatakan bahwa kegiatan tersebut diperbolehkan asal tidak ada aktivitas yang bertertentangan dengan syariat islam dalam pelaksanaannya, seperti berkhalawat antara laki-laki dan perempuan dimalam nujuh likur.

Disisi lain, budayawan Bengkulu, Agus Setiyanto menjelasakan bahwa sepengetahuan dirinya kemungkinan adat nujuh likur dibawa oleh orang Jawa yang bertransmigrasi ke daerah suku serawai menelisik dari etimologi bahasanya “nujuh likur” merupakan bahasa Jawa.

TAGGED:filosofi nujuh likurmakna nujuh likurnujuh likurronjok sayaktradisi nujuh likurtradisi sambut hari raya idul fitri
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Recent Posts

  • Guru Honorer Madrasah Swasta Tuntut Kebijakan PPPK di Monas
  • Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung
  • Belkote Sajikan Kolaborasi Teknik Tradisional dan Modern di IMX 2025 Semarang
  • 70 Tahun KAA, Fadli Zon Sebut Prangko Medium Diplomasi Budaya
  • Hujan Warnai Halal Bihalal Ponpes Safinatul Qodiri Jombang Ciputat

Recent Comments

  1. Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung – HumasMedia on Teuku Riefky Harsya: Film Lokal Dominasi Bioskop di Momen Lebaran 2025
  2. Mulyati on Bengkel Umroh, Celengan Kabah dan Segudang Cara Menuju ke Mekah
  3. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Summit Nasional Media, Dahlan Iskan Ungkap Doktrin Wartawan Sekarang Berubah
  4. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin
  5. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on HPN 2025 Banjarmasin, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro Berbagi Pengalaman di Kampus ULM

You Might Also Like

6 Daftar Bahan Alami yang Bisa Obati Ambeien

3 Min Read

Kiat-Kiat Ibu Menyusui Ingin Tetap Puasa, Perhatikan Asupan Nutrisi

3 Min Read

6 Daftar Manfaat Gula Aren Bagi Kesehatan Tubuh, Jaga Fungsi Sistem Saraf

2 Min Read

4 Resep Makanan untuk Lebaran, Ada Opor sampai Sayur Pepaya

5 Min Read
HumasMedia

Social Networks

Facebook-f Twitter Instagram Tiktok

Media Grup

HumasMedia
HumasMedia

@2025 – Humas Media Com – Inspirasi Menembus Dunia – All Right Reserved.