HumasMedia
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Nasional
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • biodata dan profil
  • Olahraga
  • drama korea
Friday, Oct 31, 2025
HumasMediaHumasMedia
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Follow US
Menag Prof Nasaruddin Umar
HumasMedia > Nasional > Profil Menag Nasaruddin Umar, Putra Guru Bantu yang Pingsan 2 Hari Setelah Khitan
Nasional

Profil Menag Nasaruddin Umar, Putra Guru Bantu yang Pingsan 2 Hari Setelah Khitan

Munir L Ruslandi
Last updated: April 8, 2025 7:20 pm
Munir L Ruslandi
Share
Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar.
SHARE

Jakarta, HUMAS MEDIA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merupakan putra kelahiran Bone, Sulawesi Selatan. H Andi Muhamad Umar, orang tua Menteri Agama merupakan guru bantu di kampung halaman pada Sekolah Rakyat. Pengabdian pada kampung halaman tanpa gaji.

Prinsip yang menjadi pegangan Andi Muhammad Umar yakni menanam nilai luhur tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan semangat pantang menyerah. Andi Muhammad Umar pernah hijrah ke Tanah Jawa, yakni Surabaya, Jawa Timur saat terhimpit kesulitan. Ia menjadi buruh pelabuhan.

Namun aktivitas buruh pelabuhan itu tidak lama lantaran Andi Muhammad Umar memutuskan kembali ke kampung saat ada kesempatan mengisi kekosongan guru. Ini pelajaran nyata tentang dedikasi dan tanggung jawab.

“Jangan balas dendam secara fisik, jika ingin membalas, balaslah dengan menempuh pendidikan, bersekolah,” pesan itu berulang kali terngiang di telinga Nasaruddin kecil.

Andi Muhammad Umar pun seorang nasionalis yang merupakan salah satu perintis Gerakan Pemuda Ansor di Sulawesi Selatan. Darah aktivis ini mungkin mengalir deras pada Nasaruddin.

Masa kanak-kanak Nasaruddin di Ujung Bone menjadi saksi bisu bagaimana nilai-nilai agama mulai merasuki jiwa Nasaruddin. Ia menimba ilmu agama sore hari di Madrasah As’adiyah Cabang 7, dengan sistem “Massikola Ara'” yang unik. Setelah pagi diisi dengan pelajaran umum.

Di sanalah, benih-benih kecerdasan dan ketertarikan Nasaruddin pada dunia spiritual mulai tumbuh.

Nasaruddin muda pernah bercita-cita menjadi mantri di kampungnya. Hal itu muncul terinspirasi dari sosok paman. Namun, mata seorang alim dan bijak, KH. Muh. Amin, melihat potensi yang lebih besar dalam diri Nasaruddin.

Saran untuk melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren As’adiyah menjadi titik balik dalam hidupnya. Di pesantren inilah, bakatnya dalam bidang keagamaan berkembang pesat, mengungguli teman-teman sebayanya.

Jejak kehidupan Nasaruddin tidak juga mulus seperti sepanjang jalan Sudirman, Jakarta. Kisah pilu masa kecil pernah dirasakan, seperti pengalaman pingsan dua hari pasca dikhitan akibat keterbatasan ekonomi keluarga.

Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk terus menimba ilmu. Sebaliknya, justru, kesulitan itu menempa mentalnya menjadi pribadi yang kuat dan memiliki empati mendalam terhadap sesama. “Assikolaki nak mancaji tau,” (sekolah nak, agar jadi orang), pesan sederhana dari kedua orang tuanya, menjadi mantra yang mengantarkan Nasaruddin Umar meraih gelar demi gelar, baik di dalam maupun luar negeri.

Perjalanan hidup Prof. KH. Nasaruddin Umar tak hanya berkutat di dunia pesantren dan akademisi. Pengalamannya mendampingi dua mantan presiden, SBY dan Prabowo, memberikan perspektif yang luas tentang dinamika kepemimpinan nasional. Bahkan, uluran tangan Prabowo saat ia menempuh pendidikan di luar negeri menjadi bukti adanya jalinan persahabatan dan dukungan lintas batas.

Kini, di kursi Menteri Agama, Nasaruddin Umar membawa serta seluruh pengalaman dan nilai-nilai yang telah tertanam dalam dirinya sejak kecil. “Para anak-anakku santri, tidak boleh tunduk dengan keadaan, seberapapun berat dan sulitnya. Kita harus tetap berjuang,” ujar Menag Nasaruddin Umar saat bertemu para santri di Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone, Sulawesi Selatan, Senin (7/4/2025).

Pondok Pesantren Al Ikhlas yang didirikannya, dengan visi mencetak pemimpin bangsa dan dunia yang berwawasan global, adalah manifestasi dari cita-cita luhur sang ayah untuk melihat generasi penerus meraih pendidikan setinggi mungkin. Dengan 15 cabang yang tersebar di Indonesia, pesantren ini menjadi oase pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama, kebangsaan, dan teknologi.

Menag Nasaruddin Umar juga bertekad untuk menjadikan pesantren sebagai garda terdepan dalam mempertahankan tradisi ke Indonesiaan dan mengarusutamakan moderasi beragama adalah wujud nyata dari perjalanan hidupnya yang panjang.

TAGGED:MenagNasaruddin UmarProfil Menag
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Recent Posts

  • Guru Honorer Madrasah Swasta Tuntut Kebijakan PPPK di Monas
  • Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung
  • Belkote Sajikan Kolaborasi Teknik Tradisional dan Modern di IMX 2025 Semarang
  • 70 Tahun KAA, Fadli Zon Sebut Prangko Medium Diplomasi Budaya
  • Hujan Warnai Halal Bihalal Ponpes Safinatul Qodiri Jombang Ciputat

Recent Comments

  1. Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung – HumasMedia on Teuku Riefky Harsya: Film Lokal Dominasi Bioskop di Momen Lebaran 2025
  2. Mulyati on Bengkel Umroh, Celengan Kabah dan Segudang Cara Menuju ke Mekah
  3. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Summit Nasional Media, Dahlan Iskan Ungkap Doktrin Wartawan Sekarang Berubah
  4. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin
  5. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on HPN 2025 Banjarmasin, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro Berbagi Pengalaman di Kampus ULM

You Might Also Like

Ini Daftar 11 Penyuluh Agama Islam Terbaik 2024 dari Kemenag

5 Min Read

Pendaftaran Jalur Perseorangan Pilkada Karanganyar 2024 Resmi Ditutup, Tokoh Masyarakat: Syaratnya Berat

2 Min Read

Banding Ditolak, Putri Candrawathi Tetap 20 Tahun Penjara

3 Min Read

15 Mantan Pegawai Rutan KPK Didakwa Lakukan Pungli Rp6,38 Miliar pada 2019-2023

3 Min Read
HumasMedia

Social Networks

Facebook-f Twitter Instagram Tiktok

Media Grup

HumasMedia
HumasMedia

@2025 – Humas Media Com – Inspirasi Menembus Dunia – All Right Reserved.