HumasMedia
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Nasional
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • biodata dan profil
  • Olahraga
  • drama korea
Friday, Oct 31, 2025
HumasMediaHumasMedia
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Follow US
HumasMedia > Nasional > Sejarah Berdiri Masjid Aolia Gunungkidul, Viral Usai Tentukan Lebaran Via Telepon Allah
Nasional

Sejarah Berdiri Masjid Aolia Gunungkidul, Viral Usai Tentukan Lebaran Via Telepon Allah

autologin
Last updated: April 7, 2024 12:00 am
autologin
Share
SHARE

Sejarah Masjid Aolia Gunungkidul

Masjid Aolia Gunungkidul memiliki desain klasik, seolah telah berdiri sejak abad ke-19. Kubah masjid memiliki bentuk mirip dengan kuali terbalik yang mempercantik puncaknya.

Jendela-jendela masjid berbentuk lingkaran berdiameter 90 cm. Sebagian besar jendela berhias dengan ornamen kaligrafi kuning dan hijau. Ornamen perpaduan warna kontras ini sangat mencolok para pengunjung di sekitar.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan peringatan kepada jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul, Yogyakarta, yang menetapkan 1 Syawal 1445 H pada Jumat, 5 April 2024. Teguran MUI bukan pada keputusan Hari Raya Idulfitri yang lebih awal, melainkan klaim telah menelepon Allah SWT.

Ketua MUI, Asrorun Ni’am, menilai pernyataan pimpinan jemaah Aolia, Raden Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu, sebagai kesalahan yang perlu dikoreksi.

Baca Juga: Fakta-fakta Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Gelar Salat Idul Fitri Lebih Awal

“Kasus di sebuah komunitas di Gunungkidul itu jelas kesalahan, perlu diingatkan. Bisa jadi dia melakukannya karena ketidaktahuan, maka tugas kita memberi tahu, kalau dia lalai, diingatkan,” kata Ni’am.

Ni’am menyatakan bahwa praktik agama semacam itu dapat dianggap menyimpang jika dilakukan dalam kondisi kesadaran penuh. Menurutnya, jika praktik tersebut dilakukan dengan keyakinan yang kuat, hal itu dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak benar menurut syariah.

“Kalau praktik keagamaan itu dilakukan dengan kesadaran dan menjadi keyakinan keagamaannya, maka itu termasuk pemahaman dan praktik keagamaan yang menyimpang, mengikutinya haram,” katanya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang

Putra kelima pimpinan jemaah Masjid Aolia, Daud Mastein, sebelumnya menyatakan bahwa pernyataan ayahnya hanyalah sebuah kiasan semata.

Mbah Benu juga menjelaskan bahwa pernyataannya tentang “menelepon Allah SWT” hanyalah sebuah kiasan.

“Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah menelepon Allah SWT itu sebenarnya hanya istilah, dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah SWT,” kata Mbah Benu.

“Apabila pernyataan saya menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak,” tutupnya.

Previous Page12
TAGGED:Jamaah Masjid Aolia GunungkidullebaranMasjid Aolia Gunungkidulsejarah Masjid Aolia Gunungkidul
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Recent Posts

  • Guru Honorer Madrasah Swasta Tuntut Kebijakan PPPK di Monas
  • Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung
  • Belkote Sajikan Kolaborasi Teknik Tradisional dan Modern di IMX 2025 Semarang
  • 70 Tahun KAA, Fadli Zon Sebut Prangko Medium Diplomasi Budaya
  • Hujan Warnai Halal Bihalal Ponpes Safinatul Qodiri Jombang Ciputat

Recent Comments

  1. Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung – HumasMedia on Teuku Riefky Harsya: Film Lokal Dominasi Bioskop di Momen Lebaran 2025
  2. Mulyati on Bengkel Umroh, Celengan Kabah dan Segudang Cara Menuju ke Mekah
  3. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Summit Nasional Media, Dahlan Iskan Ungkap Doktrin Wartawan Sekarang Berubah
  4. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin
  5. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on HPN 2025 Banjarmasin, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro Berbagi Pengalaman di Kampus ULM

You Might Also Like

Sosok dan Fakta Dokter Rumah Aborsi Ilegal di Kemayoran, Terima Bayaran Rp 8 Juta per Pasien

3 Min Read

Dharma-Kun Tawarkan Solusi Blockchain Cegah Korupsi

3 Min Read

Stok BBM Masih Aman Meskipun Ada Insiden di Dumai

3 Min Read

Syarat Damai untuk Gaza dari PM Israel hingga Usir Warga Sebelum Serang Rafah

3 Min Read
HumasMedia

Social Networks

Facebook-f Twitter Instagram Tiktok

Media Grup

HumasMedia
HumasMedia

@2025 – Humas Media Com – Inspirasi Menembus Dunia – All Right Reserved.