Jakarta, Humas Media – Sejarah Gebyar Muharram di Jakarta dan tokoh penting kegiatan tersebut belum banyak yang tahu meski sudah lama menetap di Ibu Kota. Gebyar Muharram merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat muslim Betawi dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H/2025 M.
Gebyar Muharram adalah istilah untuk berbagai kegiatan peringatan Hari Besar Islam bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram di Jakarta. Biasanya kegiatan ini dihelat dalam bentuk perayaan besar-besaran.
Tradisi ini berakar dari budaya Betawi yang memang memiliki ciri khas merayakan momen tahun baru Hijriah dengan nuansa religius sekaligus silaturahmi warga.
Cikal bakal perayaan Muharram di DKI Jakarta sudah ada sejak era kolonial, di mana masyarakat Betawi biasa menyebutnya Pawai Obor Muharram atau Lebaran Anak Yatim.
Baca Juga: Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan
Pada era 1960–1970-an, perayaan 1 Muharram makin populer di kampung-kampung Betawi. Sebut saja di kawasan Tanah Abang, Kampung Melayu, Jatinegara, dan Condet. Kegiatan di daerah yang menjadi kantong Betawi itu umumnya diinisiasi tokoh agama kampung, ustaz lokal, hingga alim ulama Betawi.