HumasMedia
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Nasional
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • biodata dan profil
  • Olahraga
  • drama korea
Friday, Oct 31, 2025
HumasMediaHumasMedia
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Follow US
HumasMedia > Nasional > Sejarah Hari Tani Nasional, Perjuangan dan Tantangan Petani Indonesia
Nasional

Sejarah Hari Tani Nasional, Perjuangan dan Tantangan Petani Indonesia

autologin
Last updated: September 24, 2024 12:00 am
autologin
Share
SHARE

Perjuangan dan Tantangan Petani

Pembentukan UUPA merupakan proses panjang yang memakan waktu 12 tahun. Sejak 1948, sejumlah panitia dibentuk untuk merumuskan kebijakan agraria, seperti Panitia Agraria Yogyakarta, Panitia Agraria Jakarta, Panitia Soewahjo, Panitia Negara Urusan Agraria, Rancangan Soenarjo, dan Rancangan Sadjarwo.

Berbagai rancangan tersebut akhirnya diterima oleh Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) yang saat itu dipimpin Haji Zainul Arifin, sehingga melahirkan UUPA.

Lahirnya UUPA memiliki makna penting bagi Indonesia. UU ini bertujuan mewujudkan amanat Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945, yang menyatakan bahwa “Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

UUPA juga menggantikan hukum agraria kolonial dengan hukum agraria nasional yang lebih sesuai dengan realitas kehidupan masyarakat Indonesia. Undang-Undang ini melindungi hak kepemilikan tanah dan membatasi penguasaan lahan dalam jumlah besar oleh individu atau perusahaan.

Baca Juga: Jokowi Persembahkan Penghargaan Agricola Medal untuk Petani dan Masyarakat Indonesia

Meskipun UUPA dianggap sebagai kemajuan, penerapannya masih menemui banyak kendala. Konflik agraria, ketimpangan distribusi lahan, dan alih fungsi lahan tetap menjadi tantangan yang terus dihadapi hingga saat ini.

Pada era Orde Baru, terjadi berbagai perubahan di sektor pertanian. Diperkenalkannya Badan Litbang Pertanian, Departemen Koperasi, dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merupakan upaya untuk membantu petani kecil dan mengembangkan teknologi pertanian.

Hari Tani Nasional bukan hanya mengenang reformasi agraria, tetapi juga sebagai momentum untuk memperjuangkan hak petani. Setiap tahun, organisasi tani, aktivis agraria, dan masyarakat sipil mengadakan aksi dan diskusi untuk menyoroti kondisi petani dan mendorong penyelesaian masalah agraria.

Peran petani yang penting dalam ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi menjadikan isu ini selalu relevan. Di tengah tantangan global, keberlanjutan pertanian semakin penting, menjadikan Hari Tani Nasional sebagai momen refleksi untuk memperhatikan nasib petani dan kelestarian sumber daya agraria.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Previous Page12
TAGGED:Hari Tani NasionalPetaniReformasi Agrariasejarah
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Recent Posts

  • Guru Honorer Madrasah Swasta Tuntut Kebijakan PPPK di Monas
  • Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung
  • Belkote Sajikan Kolaborasi Teknik Tradisional dan Modern di IMX 2025 Semarang
  • 70 Tahun KAA, Fadli Zon Sebut Prangko Medium Diplomasi Budaya
  • Hujan Warnai Halal Bihalal Ponpes Safinatul Qodiri Jombang Ciputat

Recent Comments

  1. Makan Sepuasnya di Sushi Republic, Restoran AYCE Unik Pertama di Bandung – HumasMedia on Teuku Riefky Harsya: Film Lokal Dominasi Bioskop di Momen Lebaran 2025
  2. Mulyati on Bengkel Umroh, Celengan Kabah dan Segudang Cara Menuju ke Mekah
  3. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Summit Nasional Media, Dahlan Iskan Ungkap Doktrin Wartawan Sekarang Berubah
  4. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin
  5. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on HPN 2025 Banjarmasin, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro Berbagi Pengalaman di Kampus ULM

You Might Also Like

Fakta-fakta Demokrat soal Wacana Hak Angket Pilpres 2024, Keputusan Politik?

3 Min Read

Janji Ridwan Kamil untuk Warga Eks Kampung Bayam, Geser Sedikit Atau Pindah

2 Min Read

Usung Prabowo Jadi Capres, PKB: Sudah Berbicara Hati ke Hati

3 Min Read

Komdigi Sedang Kaji Aturan Pembatasan Usia Pengguna Media Sosial

2 Min Read
HumasMedia

Social Networks

Facebook-f Twitter Instagram Tiktok

Media Grup

HumasMedia
HumasMedia

@2025 – Humas Media Com – Inspirasi Menembus Dunia – All Right Reserved.