INVERSI.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maluku Utara tahun 2024 menghadapi dinamika baru setelah calon gubernur Benny Laos meninggal dunia akibat kecelakaan speedboat di Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Sebagai respons atas kejadian tragis tersebut, delapan partai pengusung Benny Laos-Sarbin Sehe segera mengambil langkah cepat dengan menetapkan Sherly Tjoanda, istri almarhum Benny Laos, sebagai pengganti calon gubernur.
Rahmi Husein, Ketua Tim Pemenangan pasangan Benny-Sarbin, menjelaskan bahwa keputusan untuk memilih Sherly Tjoanda sebagai calon gubernur Maluku Utara telah disepakati oleh seluruh partai koalisi. Langkah ini diambil sebagai bentuk penghormatan kepada Benny Laos yang selama hidupnya dikenal memiliki semangat tinggi untuk memajukan Maluku Utara. Rahmi juga menekankan bahwa Sherly memiliki visi dan semangat yang sama dengan mendiang suaminya.
Baca Juga: Mendagri Tito: Pilkada Malut 2024 Tetap Berlanjut Meski Benny Laos Meninggal
“Keputusan ini didasarkan pada berbagai kajian yang menunjukkan Sherly Tjoanda sebagai sosok yang tepat untuk meneruskan perjuangan Benny Laos. Ia memiliki semangat yang sama dan memahami visi Benny dalam membangun Maluku Utara,” ujar Rahmi.
Respon KPU Maluku Utara
Sementara itu, Komisioner KPU Maluku Utara, Reni Sarifuddin Banjar, memberikan tanggapan terkait perubahan calon gubernur ini. Ia menyatakan bahwa proses pencetakan surat suara belum dimulai sehingga perubahan nama calon gubernur masih memungkinkan. KPU juga telah mengajukan pembatalan terhadap surat suara khusus tuna netra yang sudah terlanjur dicetak, dan saat ini sedang menunggu pemberitahuan resmi dari koalisi partai terkait kematian Benny Laos.
“Kami telah melakukan rapat pleno terkait situasi ini. Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024, partai pengusung harus menyampaikan akta kematian Benny Laos sebagai syarat penggantian calon gubernur,” jelas Reni.