Jakarta, Humas Media — Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie menilai teknologi AI atau kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan menjadi tantangan yang berdampak krisis moral. Perkembangan teknologi AI generatif telah membawa revolusi besar dalam dunia pendidikan.
Namun di balik kemudahan itu, muncul tantangan serius terkait moralitas dan integritas akademik.
“Ilmu yang diperoleh tanpa akhlak hanya akan melahirkan kegilaan,” ujar Tholabi mengutip Imam al-Ghazali. “Dan kini, kita menghadapi paradoks: ilmu yang diperoleh lewat jalan pintas, tanpa proses intelektual yang sah.”
Tholabi, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta, mengungkapkan bahwa hasil Survei Persepsi Integritas (SPI) KPK tahun 2024 menunjukkan 43 persen responden menyatakan plagiarisme masih marak di kampus. Hal ini menjadi indikator lemahnya etika akademik di era digital yang semakin canggih.
Tholabi berpandangan melarang total penggunaan AI adalah sikap yang naif, namun membebaskan tanpa kontrol justru lebih berbahaya. “Islam mengajarkan jalan tengah, wasathiyyah,” tegas Tholabi.
Baca Juga:
Benyamin Davnie Persiapkan Sekolah Rakyat di Tangsel, Berikut Sejarah Berdirinya