HumasMedia
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Nasional
  • Tangerang Raya
  • Ekonomi
  • Tangsel
  • Olahraga
  • Bogor
Tuesday, Jul 1, 2025
HumasMediaHumasMedia
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Regional
    • Banten
    • Depok
    • Bekasi
    • Bogor
    • Tangerang Raya
    • Tangsel
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
Follow US
Haji
HumasMedia > Nasional > Dari Ihram ke Glamour: Antara Tradisi, Etika, dan Esensi Haji
Nasional

Dari Ihram ke Glamour: Antara Tradisi, Etika, dan Esensi Haji

Redaksi
Last updated: June 20, 2025 11:00 am
Redaksi
ByRedaksi
Follow:
Share
Jemaah haji Indonesia kloter 1 Jawa Timur tiba di Tanah Air. (FOTO: Kemenag)
SHARE

Esensi Haji: Keikhlasan dan Kesederhanaan

Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang menuntut pengorbanan lahir dan batin. Dalam ritual ihram, semua Jemaah raja maupun rakyat biasa disamakan dalam balutan dua kain putih tanpa identitas duniawi. Ini simbol bahwa manusia sama di hadapan Tuhan. Tidak ada gelar, tidak ada pangkat, tidak ada emas atau kebaya mewah.

Ketika para jemaah pulang lalu tampil mencolok, seolah esensi ihram itu luntur di bandara. Yang tampil bukanlah keimanan, melainkan kemasan. Yang dipamerkan bukan kesalehan, melainkan kemewahan. Lalu publik pun bertanya: apakah ini buah dari haji mabrur, atau sekadar tur religi dengan gaya eksklusif?

KH. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menekankan bahwa ibadah yang diterima Allah adalah ibadah yang tidak hanya sah secara hukum fiqih, tetapi juga berdampak secara sosial dan spiritual. Haji yang mabrur, kata beliau, harus tercermin dalam akhlak, kerendahan hati, dan kepedulian sosial setelah pulang dari Tanah Suci.

Tentu, disini kita tak ingin serta-merta menyalahkan tradisi daerah. Apresiasi terhadap jemaah haji adalah hal wajar. Namun, apresiasi itu seharusnya tak bertransformasi menjadi festival kemewahan. Jika benar sebagian perhiasan itu hanyalah aksesoris dan gaun dibeli murah di Madinah, tetap saja esensinya perlu dikaji ulang. Mengapa harus tampil mencolok? Untuk siapa pesannya disampaikan?

Umat Islam di Indonesia sudah terlalu sering terjebak pada kemasan keagamaan yang semu. Gamis tapi kasar, jilbab tapi doyan menghujat, haji tapi pamer harta dan masih banyak contoh lainnya.

Saatnya kita kembali ke inti: bahwa spiritualitas tak perlu diperlihatkan, cukup dirasakan. Fenomena viral ini seharusnya menjadi cermin, bukan bahan tertawaan. Cermin bahwa masyarakat kita masih lebih memuja simbol daripada substansi. Bahwa kadang, perjalanan suci tak diakhiri dengan ketulusan, tapi dengan pesta kostum.

Akhirnya, semoga para jemaah haji yang pulang, apa pun bentuk penampilannya, benar-benar membawa haji yang mabrur, yakni haji yang mengubah akhlak, bukan hanya gaya. Karena kemabruran bukan dinilai dari emas yang dikenakan, melainkan dari kesalehan yang dijalankan.

Penulis: Nafi’atul Ummah/Kader Muda Nahdlatul Ulama (NU)

Previous Page123
TAGGED:Hajimakassar
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • BSU 2025 Tahap 2 Masih Persiapan, Ini Kriteria Calon Penerimanya
  • Daftar Sekolah SMP dan MTs Swasta Gratis di Depok, Buka Pendaftaran Hari Ini
  • Pelantikan PPPK Tahap 1 Oleh Benyamin Davnie, Kapan Gaji Pokok dan Tunjangan Cair?
  • Warga Kampung Darling Kursus Bahasa Inggris Gratis, Biaya dari Bank Sampah
  • Benyamin Davnie Persiapkan Sekolah Rakyat di Tangsel, Berikut Sejarah Berdirinya

Recent Comments

  1. Ketua MPR Jadi Anggota Kehormatan PWI, Ahmad Muzani: Saya Bisa karena Ilmu Wartawan – HumasMedia on Seminar Nasional HPN 2025 Banjarmasin, Peran Media Dalam Hexa Helix Ketahanan Pangan
  2. Rakernas Siwo PWI 2025, Sumut, Banten dan NTB Rebutan Tuan Rumah Porwanas 2027 – HumasMedia on Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin
  3. Rakernas Siwo PWI 2025, Sumut, Banten dan NTB Rebutan Tuan Rumah Porwanas 2027 – HumasMedia on Seminar Nasional HPN 2025 Banjarmasin, Peran Media Dalam Hexa Helix Ketahanan Pangan
  4. Seminar Nasional HPN 2025 Banjarmasin, Peran Media Dalam Hexa Helix Ketahanan Pangan – HumasMedia on HPN 2025 Banjarmasin, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro Berbagi Pengalaman di Kampus ULM
  5. HPN 2025 Banjarmasin, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro Berbagi Pengalaman di Kampus ULM – HumasMedia on Menteri Budaya Fadli Zon Beri Penghargaan pada Juara Lomba Puisi HPN 2025 Banjarmasin

You Might Also Like

Menteri AHY
Nasional

Menteri AHY Soroti Ketimpangan Akses Perumahan Formal

2 Min Read
Nasional

SDN Utan Jaya Cipayung Disegel Bambu, Siswa Belajar di Lapangan

4 Min Read
Wukuf di Arafah
Nasional

Prakiraan Cuaca Sangat Panas Saat Wukuf di Arafah, Jemaah Diimbau Tak Keluar Tenda

2 Min Read
Nasional

Harga Biaya Haji Tahun ini Turun

4 Min Read
HumasMedia
Facebook-f X-twitter Instagram Tiktok Pinterest

@2025 – Humas Media Com – Inspirasi Menembus Dunia – All Right Reserved.

  • About Us
  • Redaksi
  • Term of Service
  • Privacy Policy